Sebagai organisasi keagamaan, Muhammadiyah diminta tidak hanya
berkontribusi pada bidang keagamaan, pendidikan dan dakwah saja,
melainkan juga harus mempunyai peranan lebih dalam membangun karakter
generasi muda. Untuk itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo meminta
kepada para pendidik Muhammadiyah untuk dapat mengarahkan generasi
penerus bangsa agar tidak terjebak dalam penggunaan teknologi untuk hal
negatif.
"Saat ini, anak usia sekolah dasar sudah mengenal dan bahkan menjadi
pengguna aktif teknologi. Oleh karena itu, kepada tenaga pendidik,
khususnya yang berasal dari Muhammadiyah, saya titip generasi penerus
kita agar dapat memanfaatkan dan menggunakan teknologi untuk hal
positif. Karena dunia pendidikan tidak terlepas dari perkembangan dan
kemajuan teknologi," ujar Fauzi Bowo, saat menghadiri halal bihalal
bersama Keluarga Besar Muhammadiyah DKI Jakarta, di Kompleks Pendidikan
Muhammadiyah, Jl Kramat Raya No 49, Jakarta Pusat, Minggu (18/9).Hingga saat ini, sambungnya, kualitas pendidikan juga diwarnai oleh keberadaan para pendidik dari Muhammadiyah. Tak hanya itu, tambah Fauzi, pada bidang pembangunan mental keagamaan serta teknologi, para pendidik dari Muhammadiyah juga mempunyai andil yang sangat besar. Ia yakin, Muhammadiyah dapat membangun mental, ketakwaan dan teknologi yang positif bagi para generasi penerus bangsa ini. Terlebih, dikatakan Fauzi, perhatian Pemprov DKI Jakarta dalam membangun bidang pendidikan saat ini tidak hanya terfokus pada sekolah negeri, namun juga pada sekolah-sekolah swasta.
Oleh karenanya, ia berjanji akan memperhatikan apa yang menjadi harapan sekolah-sekolah swasta. "Untuk tahun ini, alokasi anggaran yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta untuk bidang pendidikan lebih dari 26 persen. Maka dari itu, sekolah negeri maupun swasta harus bisa saling bergandengan untuk maju bersama-sama," ungkapnya.
Saat ini, di Jakarta tercatat ada sebanyak 1.000 unit Taman Pendidikan Quran (TPQ), 4.500 unit sekolah ibtidaiyah, 230 unit madrasah dan 200 unit Aliyah. Selain itu, pihaknya juga mencatat saat ini di wilayah DKI Jakarta ada sebanyak 3.148 masjid, 5.600 mushalla dan 5.600 majelis taklim. "Jumlah tersebut menunjukkan kita dapat saling menjaga kerukunan dalam menjalani kehidupan beragama," tandas Fauzi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar